Ba Bi Bu....
Langsung saja dengan babibu kali ini saya ingin mereview film yang tidak sampai satu jam yang lalu saya tonton yaitu The Artist film yang bercerita tentang aktor film bisu yang hancur setelah era film bisu tergusur oleh era film yang "berbicara", tetapi uniknya film ini justru dipresentasikan melalui film bisu.
Untuk saat pertama kamu nonton film ini, sudah pasti kita generasi 2012 yang sudah sering dicekoki oleh animasi kelas wahid ala film-film michael bay atau james cameron akan merasa sedikit aneh dan tidak biasa,bagaimana tidak film ini sangat gampang sekali di acuhkan karena dua alasan,yang pertama karena film ini di presentasikan hitam putih dan yang kedua tidak ada dialog sama sekali. tapi kekurang diatas dapat diatasi dengan baik oleh orang dibawah ini..
Jean Dujardin As George Valentin
Yup betul sekai Jean Dujardin dengan brilian bisa menghidupkan film bisu ini lewat aktingnya sebagai George Valentin seorang aktor film bisu yang terkenal dan memiliki greasy looks yang berlebihan. Karakter George Valentin yang greasy ini adalah daya tarik tersendiri dari film ini. dijamin anda akan menyukainya dalam hitungan menit dan kalo anda tidak bisa menyukainya setidaknya anda bisa membencinya, fair deal.
Untuk story sendiri sebenarnya sedikit mainstream dan mudah ditebak,bercerita tentang seorang anak manusia yang di anugrahi dengan wajah yang menawan dan kemampuan tersenyum yang extraordinary,yang kemudian menjadi bintang film bisu yang kemudian bertemu dengan seorang gadis muda yang kemudian karirnya tergusur karena tuntutan jaman yang kemudian bangkrut dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya.
Tapi diluar dari cerita yang agak mainstream The Artist adalah film yang cukup oustanding. tanpa menggunakan dialog satu patah kata pun semua cast di film ini diharuskan menyampaikan "dialognya" dengan menggunakan gesture dan mimik wajah dan hebatnya lagi semua gesture dan mimik wajah mereka sama sekali tidak dibuat-buat atau terlalu di besar-besarkan jadi kadar aktingnya benar-benar memuaskan. bisa bayangkan kalau kristen stewart ada dalam cast film ini.
Yah mungkin film ini tidak akan memenangkan oscar jika itu terjadi :D. The Artist memenangkan Oscar sebagai film terbaik kemudian Jean Dujardin juga memenangkan oscar sebagai aktor terbaik lalu Michel Hazanavicius juga memenangkan kategori sutradara terbaik.Film ini mendapat sambutan yang luar biasa dari kritikus-kritikus film amerika dan di putar di cannes film festival. jadi basically film ini cukup sukses dikalangan insan film.sedang untuk pendapatan film ini juga sukses meraup keuntungan bersih sebesar 44,6 Juta Dollar.
Konklusi
Kalau dipikir kenapa film bisu bisa direview bagus oleh kritikus film di Amerika jawabannya mungkin karena kritikus-kritikus disana sudah bosan dengan film-film yang mengandalkan animasi dan budget gila-gilaan jadi film ini seperti merefresh film-film disana dengan cara kembali ke akar. berbanding terbalik dengan film Indonesia yang tetep mengandalkan pocong dan kuntilanak wtf.
Film ini layak ditonton dan film ini enak ditonton sambil menunggu rasa kantuk atau sambil bermalas-malasan mainly karena tidak ada dialog yang berarti tidak ada subtitle yang dibaca.
Untuk nilai...saya berikan nilai 85/100.
Sekian untuk post hari ini kalo mau link download pm aja di email saya nanti saya kirim ke e-mail anda thanks for reading :D
Langsung saja dengan babibu kali ini saya ingin mereview film yang tidak sampai satu jam yang lalu saya tonton yaitu The Artist film yang bercerita tentang aktor film bisu yang hancur setelah era film bisu tergusur oleh era film yang "berbicara", tetapi uniknya film ini justru dipresentasikan melalui film bisu.
Untuk saat pertama kamu nonton film ini, sudah pasti kita generasi 2012 yang sudah sering dicekoki oleh animasi kelas wahid ala film-film michael bay atau james cameron akan merasa sedikit aneh dan tidak biasa,bagaimana tidak film ini sangat gampang sekali di acuhkan karena dua alasan,yang pertama karena film ini di presentasikan hitam putih dan yang kedua tidak ada dialog sama sekali. tapi kekurang diatas dapat diatasi dengan baik oleh orang dibawah ini..
Yup betul sekai Jean Dujardin dengan brilian bisa menghidupkan film bisu ini lewat aktingnya sebagai George Valentin seorang aktor film bisu yang terkenal dan memiliki greasy looks yang berlebihan. Karakter George Valentin yang greasy ini adalah daya tarik tersendiri dari film ini. dijamin anda akan menyukainya dalam hitungan menit dan kalo anda tidak bisa menyukainya setidaknya anda bisa membencinya, fair deal.
Untuk story sendiri sebenarnya sedikit mainstream dan mudah ditebak,bercerita tentang seorang anak manusia yang di anugrahi dengan wajah yang menawan dan kemampuan tersenyum yang extraordinary,yang kemudian menjadi bintang film bisu yang kemudian bertemu dengan seorang gadis muda yang kemudian karirnya tergusur karena tuntutan jaman yang kemudian bangkrut dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya.
Tapi diluar dari cerita yang agak mainstream The Artist adalah film yang cukup oustanding. tanpa menggunakan dialog satu patah kata pun semua cast di film ini diharuskan menyampaikan "dialognya" dengan menggunakan gesture dan mimik wajah dan hebatnya lagi semua gesture dan mimik wajah mereka sama sekali tidak dibuat-buat atau terlalu di besar-besarkan jadi kadar aktingnya benar-benar memuaskan. bisa bayangkan kalau kristen stewart ada dalam cast film ini.
Yah mungkin film ini tidak akan memenangkan oscar jika itu terjadi :D. The Artist memenangkan Oscar sebagai film terbaik kemudian Jean Dujardin juga memenangkan oscar sebagai aktor terbaik lalu Michel Hazanavicius juga memenangkan kategori sutradara terbaik.Film ini mendapat sambutan yang luar biasa dari kritikus-kritikus film amerika dan di putar di cannes film festival. jadi basically film ini cukup sukses dikalangan insan film.sedang untuk pendapatan film ini juga sukses meraup keuntungan bersih sebesar 44,6 Juta Dollar.
Konklusi
Kalau dipikir kenapa film bisu bisa direview bagus oleh kritikus film di Amerika jawabannya mungkin karena kritikus-kritikus disana sudah bosan dengan film-film yang mengandalkan animasi dan budget gila-gilaan jadi film ini seperti merefresh film-film disana dengan cara kembali ke akar. berbanding terbalik dengan film Indonesia yang tetep mengandalkan pocong dan kuntilanak wtf.
Film ini layak ditonton dan film ini enak ditonton sambil menunggu rasa kantuk atau sambil bermalas-malasan mainly karena tidak ada dialog yang berarti tidak ada subtitle yang dibaca.
Untuk nilai...saya berikan nilai 85/100.
Sekian untuk post hari ini kalo mau link download pm aja di email saya nanti saya kirim ke e-mail anda thanks for reading :D
Boleh dong aku diajari mereview film sekeren agan ini :D
BalasHapus